Di era globalisasi ini
penggunaan fasilitas dunia maya (internet) khususnya jejaring social semakin
marak. Tidak bisa dipungkiri saat ini masyarakat Indonesia sudah tidak asing
lagi dengan situ-situs jejaring social seperti Facebook, Twitter, Google+, maupun
MySpace dan tentunya masih banyak lagi. Menurut survei yang pernah diberitakan SidomiNews beberapa waktu lalu, Indonesia
menjadi pengguna Facebook terbesar keempat dengan jumlah 42.684.840 pengguna setelah Brazil dengan angka 44.622.060 pengguna. Sebelumnya
Indonesia menempati posisi ketiga sebelum akhirnya turun ke posisi empat karena
jumlah pengguna di Brasil yang lebih banyak dengan selisih dua juta pengguna.
Selain Facebook, jejaring social lainnya yang tidak kalah
popular di kalangan remaja Indonesia saat ini adalah Twitter. Mengutip sumber
Semiocast.com dan AworldofTweet.com pada Februari 2012, tercatat sekitar 19,5
juta orang telah menggunakan situs jejaring social yang akrab dengan logo
burung biru ini. Dengan angka tersebut Indonesia menempati peringkat kelima
terbanyak pengguna Twitter setelah Negara Inggris dengan 24 juta pengguna.
Dengan
fakta-fakta di atas membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat dekat
dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia di internet terutama jejaring social.
Hal ini juga membuktikan bahwa Indonesia sebagai Negara berkembang memiliki
masyarakat yang tidak lagi buta akan teknologi. Hal ini amat mendukung di era
yang serba canggih ini.
Internet
sebagai media sumber berbagai informasi yang mudah di akses dimanapun dan
kapanpun. Selain itu internet terutama jejaring social juga memudahkan
komunikasi antara satu orang dengan yang lainnya. Namun di samping berbagai
macam kebaikan yang ditawarkan internet terdapat pula sisi negative yang patut
kita ketahui sebagai penggunanya, khususnya akibat buruk terhadap anak-anak.
Seperti
yang kita tahu selama ini jejaring social tidak hanya digunakan oleh anak-anak
usia tingkat menengah keatas tetapi juga usia tingkat sekolah dasar. Hal ini
kembali lagi membuktikan bahwa kini anak-anak di Indonesia tidak lagu buta
terhadap teknologi. Namun dibalik hal tersebut terdapat banyak pengaruh
negative akan penggunaan internet (jejaring social) secara berlebihan oleh
anak-anak usia dini. Maraknya hal negative yang terdapat di internet membuat
orang tua seharusnya memberikan pengawasan yang lebih. Hal ini dikarenakan
penggunaan internet tanpa pengawasan orang tua dapat mempengaruhi psikologi
anak.
Saat ini
banyak beredar ponsel yang mengusung tema smartphone.
Ponsel ini memudahkan penggunanya untuk mengakses interenet dan jejaring sosial.
Hal ini membuat anak-anak yang menggunakan ponsel jenis ini sering kecanduan
dengan fasilitas internet. Faktanya banyak anak yang terganggu waktu belajarnya
karena penggunaan jejaring social di ponsel mereka. Seringkali remaja dan
anak-anak saat ini memperbaharui status mereka dengan hal-hal sepele seperti
bangun tidur, sedang makan, atau mandi dan lain-lain. Hal ini sangat
disayangkan bahwa anak-anak lebih sering menghabiskan waktunya di dunia maya
ketimbang dunia nyata.
Selain itu
bagi anak-anak dengan kepribadian yang lebih tertutup sering kali mencurahkan
isi hatinya di jejaring social dengan cara meng-update status maupuun menuliskannya di blog. Berkat status-status
tersebut juga dapat diketahui kepribadian seseorang. Seringkali status dan foto
profil yang dipajang di situs jejaring social dapat menimbulkan terjadinya
kriminalitas. Untuk itu diharapkan orang tua lebih memperhatikan kegiatan
anaknya disitus jejaring social mereka.
Fakta
membuktikan bahwa saat ini marak terjadi cyber-bullying.
Yaitu kekerasan yang dilakukan oleh orang terhadap orang lainnya di internet. Cyber-bullying ini seringkali terjadi di
jejaring social dan menimpa anak usia remaja. Dampak dari hal tersebut banyak
anak di dunia mengalami depresi hingga bunuh diri. Hal ini disebabkan kurangnya
pengawasan orang tua akan apa saja yang dilakukan dan dialami anaknya di dunia
maya.
Dari
beberapa dampak negative yang ditimbulkan dunia maya di atas. Tentunya kita
sebagai pengguna diharapkan dapat menggunakan internet dan jejaring social
dengan pintar. Dan juga bagi para orang tua untuk terus mengawasi aktifitas
anak-anaknya di jejaring social. Memanjakan anak dengan cara memfasilitasinya
dengan berbagai kemudahan akses internet tanpa berusaha mengawasinya bukanlah
hal yang tepat. Melainkan memberi pengawasan dan pengertian tentang penggunaan
internet agar anak memiliki pengetahuan dan mental yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar